Sejarah Singkat Berdirinya SMK Negeri 9 Surakarta
Pada tahun 1993 Pemerintah membuat program untuk mengurangi pengangguran terutama remaja. Tiap tahun diperkirakan 15 % golongan remaja tersebut siap memasuki dunia kerja. Pemerintah ( Departemen Tenaga Kerja ) hanya mampu menerima 12 % untuk semua sektor. Hal inilah yang perlu segera mendapatkan pemecahan atau jalan keluar. Pemerintah mulai memikirkan bagaimana agar lulusan SLTA atau lulusan sarjana tidak hanya mengandalkan sebagai pegawai negeri saja, akan tetapi dapat bekerja sendiri, mandiri bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dekdikbud merencanakan digalakkannya perencanaan keberadaan sekolah kejuruan yang merupakan wadah pendidikan yang dapat mengisi dunia kerja ( Mandiri ). Untuk mendirikan sekolah-sekolah tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, diambil kebijaksanaan penekanan bagi sekolah - sekolah kejuruan yang sudah ada dengan studi kebudayaan di daerah surakarta pada khususnya dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya. Program tersebut dapat direalisasikan pada tahun pelajaran 1986 s/d 1987 di SMKI Negeri 9 Surakarta. Dengan demikian jelas bahwa Seni Kriya merupakan bagian jurusan dari SMK yang semula mempunyai 3 jurusan yaitu : Seni Tari, Seni Karawitan, dan Seni Pedalangan. Yang kemudian ditambah dengan Seni Kriya yang semestinya dimiliki SMSR ( waktu dulu ).
Pada tanggal 11 Juni 1990 keluarlah SK secara resmi tentang keberadaan SMSR di Surakarta dengan dikeluarkanya SK No-D3 8910 / 1990 untuk mewadahi jurusan Seni Kriya yang ada di SMKI. Dalam perjuanganya menjadi SMSR didalamnya terdapat 5 tokoh perintis yaitu :
Pada tanggal 11 Juni 1990 keluarlah SK secara resmi tentang keberadaan SMSR di Surakarta dengan dikeluarkanya SK No-D3 8910 / 1990 untuk mewadahi jurusan Seni Kriya yang ada di SMKI. Dalam perjuanganya menjadi SMSR didalamnya terdapat 5 tokoh perintis yaitu :
1. Drs. H. R Wiranto
2. Dra. Siti Ngadili
3. Drs. Nur Sulaiman
4. Drs. Eko Sumarso, M.BA
5. Drs. Sudarto, MM
Sewaktu Seni Kriya menjadi satu atau masih berada di SMKI yang menjadi pimpinan adalah Drs. H. R. Wiranto, namun sekolah SMSR resmi dimiliki sendiri, Kepala Sekolah masih di rangkap pimpinan SMKI Negeri Surakarta yaitu Drs. H. R. Wiranto hingga 30 Juni 1992. Dan pada tanggal 1 Juli 1992 pimpinan diambil oleh Dra. Siti Ngadili ( Pengganti Drs. H. R. Wiranto yang telah pensiun ).
Pada tahun 1992 SK Kepala Sekolah SMSR Negeri Surakarta turun yang merupakan pimpinan SMSR Negeri Surakarta. Pertama kali dipegang oleh Drs. Nur Sulaiman, walaupun SMSR Negeri Surakarta yaitu di Jl. Konservatori Kepatihan Wetan, Jebres Surakarta karena pada waktu itu gedung SMSR Surakarta dalam tahap pembangunan gedung.
Pada bulan Juni 1993 SMSR Negeri 9 Surakarta telah menempati gedung – gedung baru yang berada di Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta dengan fasilitas beserta sarana dan prasarana yang masih sangat minim dan kurang memadai, namun tahun demi tahun SMSR Negeri Surakarta telah mendekati kelengkapan bahkan peralatan yang digunakan sudah sangat lengkap untuk standar Jurusan Kriya pada waktu itu. SMSR Negeri Surakarta yang dulu hanya mempunyai Jurusan Seni Kriya dan masih bergabung di SMKI Negeri Surakarta, kemudian diresmikan oleh Prof. Ing Wardiman Djojonegoro pada tanggal 18 Juni 1994, dan berkembang menjadi 3 Jurusan yaitu : Seni Rupa, Kerajinan Kayu, Kerajinan Tekstil. Dan mulai ajaran baru 2001 s/d 2002 bertambah satu jurusan lagi yaitu Jurusan Kerajianan Logam. Karena tuntutan perkembangan Dunia Teknologi Informasi ( TI ) dan pada tahun 2005 bertambah lagi 2 jurusan lagi yaitu Multimedia & Pertelevisian dan Animasi Film Kartun, dan menjadi Jurusan Multimedia yang pertama kali berdiri di kota Surakarta dan menjadi jurusan favorit di SMK Negeri 9 Surakarta sampai sekarang.
Pada tahun 2005 waktu itu yang menjabat kepala sekolah adalah Drs. Sudarto, MM dan nama yang dulunya SMSR Negeri 9 Surakarta sudah berubah menjadi SMK Negeri 9 Surakarta. Selang 3 tahun SMK Negeri 9 Surakarta membuka 2 jurusan lagi yaitu : Tata Busana dan DKV ( Desain Komunikasi Visual ), sehingga SMK Negeri 9 Surakarta hingga sekarang mempunyai 8 ( delapan ) jurusan dan sudah bersertifikat ISO 1990 : 2000 dan sudah SBI ( Sekolah Berstandar Internasional ).
Pada tahun 1992 SK Kepala Sekolah SMSR Negeri Surakarta turun yang merupakan pimpinan SMSR Negeri Surakarta. Pertama kali dipegang oleh Drs. Nur Sulaiman, walaupun SMSR Negeri Surakarta yaitu di Jl. Konservatori Kepatihan Wetan, Jebres Surakarta karena pada waktu itu gedung SMSR Surakarta dalam tahap pembangunan gedung.
Pada bulan Juni 1993 SMSR Negeri 9 Surakarta telah menempati gedung – gedung baru yang berada di Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta dengan fasilitas beserta sarana dan prasarana yang masih sangat minim dan kurang memadai, namun tahun demi tahun SMSR Negeri Surakarta telah mendekati kelengkapan bahkan peralatan yang digunakan sudah sangat lengkap untuk standar Jurusan Kriya pada waktu itu. SMSR Negeri Surakarta yang dulu hanya mempunyai Jurusan Seni Kriya dan masih bergabung di SMKI Negeri Surakarta, kemudian diresmikan oleh Prof. Ing Wardiman Djojonegoro pada tanggal 18 Juni 1994, dan berkembang menjadi 3 Jurusan yaitu : Seni Rupa, Kerajinan Kayu, Kerajinan Tekstil. Dan mulai ajaran baru 2001 s/d 2002 bertambah satu jurusan lagi yaitu Jurusan Kerajianan Logam. Karena tuntutan perkembangan Dunia Teknologi Informasi ( TI ) dan pada tahun 2005 bertambah lagi 2 jurusan lagi yaitu Multimedia & Pertelevisian dan Animasi Film Kartun, dan menjadi Jurusan Multimedia yang pertama kali berdiri di kota Surakarta dan menjadi jurusan favorit di SMK Negeri 9 Surakarta sampai sekarang.
Pada tahun 2005 waktu itu yang menjabat kepala sekolah adalah Drs. Sudarto, MM dan nama yang dulunya SMSR Negeri 9 Surakarta sudah berubah menjadi SMK Negeri 9 Surakarta. Selang 3 tahun SMK Negeri 9 Surakarta membuka 2 jurusan lagi yaitu : Tata Busana dan DKV ( Desain Komunikasi Visual ), sehingga SMK Negeri 9 Surakarta hingga sekarang mempunyai 8 ( delapan ) jurusan dan sudah bersertifikat ISO 1990 : 2000 dan sudah SBI ( Sekolah Berstandar Internasional ).